HADIS ISLAM
Islam
Islam (Arab: al-islām, الإسلام
dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Lima Rukun Islam
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah)
telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua
aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari
hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18]
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
- Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
- Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
Al-Qur'an
AL-OUR'AN perantaraan Malaikat Jibril.
Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke
sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada
kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai
hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya dia 632 M.
Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai
tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada
tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama
dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi
kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an
tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang
ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan
kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh
penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi
selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[23]
Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari
keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an
dikenal sebagai hafiz
(jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai
bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia
ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an
dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria)
atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab.
Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan
Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki
kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk
mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat).
Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran
baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang
diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad
dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap
perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk
ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits
yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun
persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua
Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh di sini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy
terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi
sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah dengan dominan syi'ah) (Sumber - CIA World Factbook, 2004).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan di tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Home
>
Hadits
> Kumpulan Hadist Nabi Tentang Menuntut Ilmu
- “Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah
maka ia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk
menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu.” (HR.
Al-Dailami)
- “Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surge.” (HR. Muslim)
- “Tuntutlah ilmu,sesungguhnya
menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan
mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh.
Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi
ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
- “Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)
- “Tuntutlah ilmu dan belajarlah
(untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati
kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
- “Wahai Aba Dzar, kamu pergi
mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat
(sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan
baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat seribu
rakaat.” (HR. Ibn Majah)
- “Apabila kamu melewati
taman-taman surge, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya
Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW
menjawab,”majelis-majelis ta’lim.” (HR. Al-Thabrani)
- “Janganlah kalian menuntut ilmu
untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di
kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut
ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk
menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka
baginya neraka…neraka. (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah)
- “Barangsiapa ditanya tentang
suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan dating pada hari kiamat
dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.” (HR. Abu Dawud)
- “Sesungguhnya Allah tidak menahan
ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para
ulama sehingga tidak tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang
mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia diberi
fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan (Bukhari ,
Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar